Bisa Tenggelamkan Kapal, Alasan Jose Purnomo Mau Sutradarai 'Moga Bunda Disayang Allah'

Jakarta - Novel laris karangan Tere Liye 'Moga Bunda Disayang Allah' segera menuju layar lebar di tangan sutradara Jose Purnomo. Awalnya, Jose menolak mengarahkan film tersebut. Tetapi, ia langsung berubah pikiran ketika diperbolehkan menenggelamkan kapal.

"Kurang tertarik dengan dramanya, tapi akan nenggelamin kapal yang panjangnya 70 meter menghadapi badai dan tenggelam, 18 orang meninggal dan frustrasi. Itu adegan film yang paling signifikan," ungkap Jose ketika jumpa pers di kantor Soraya Intercine Film, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2013).


'Moga Bunda Disayang Allah' bercerita tentang seorang anak bernama Melati (Chantika Zahra) yang bisu, tuli, dan buta karena kecelakaan. Dalam pertumbuhannya, Melati pun berubah menjadi anak yang temperamental.


Namun kondisi tersebut berangsur membaik setelah kedatangan pemuda bernama Karang. Karang kemudian berusah membantu Melati untuk kembali menikmati hidupnya.


"Film ini berbicara keadilan, bertanya di mana letak keadilan Tuhan. Di sini kita lihat, bencana bisa kena ke siapapun. Dalam prosesnya, Karang apatis terhadap Tuhan, bukan dia yang mengajarkan anak ini (Melati), justru anak ini yang mengajarkan Karang, Tuhan berbicara dengan cara sendiri," tambah Jose.


Rumah Produksi Soraya Intercine Films yang sebelumnya sukses dengan '5 Cm' mendapuk Fedi Nuril memerankan sosok Karang. Sementara Shandy Aulia berperan sebagai dokter muda bernama Kinasih. Ia juga diceritakan sebagai kekasih Karang.


'Moga Bunda Disayang Allah' adalah novel ketiga Tere Liye yang diangkat ke layar lebar setelah 'Hafalan Shalat Delisa' dan 'Bidadari-Bidadari Surga'. Film tersebut dijadwalkan tayang saat libur Lebaran pada Agustus 2013.


(ich/mmu)