'Kerama Blue' Ceritakan Interaksi Salah Sambung Warga Jepang dan Inggris

Okinawa - Apa yang akan dilakukan jika orang asing bertemu dengan warga Jepang? Bicara dalam bahasa Inggris? Di Jepang, bahasa Inggris biasanya tidak menjadi komunikasi nomor satu dan justru menggunakan bahasa tubuh ketika berbicara.

Ide 'salah sambung' tersebut yang diangkat ke dalam film pendek 20 menit 'Kerama Blue' karya sutradara Jepang Tsukasa Kishimoto. Tsukasa menceritakan tentang pasangan suami istri berkebangsaan Jepang-Amerika Meg dan suaminya yang berprofesi fotografer asal Swiss Christoph.


Keduanya pergi berlibur ke desa Zamami di Okinawa. Tanpa mengerti bahasa Jepang sama sekali, mereka berinteraksi dengan penduduk lokal, Hana Hanashiro dan neneknya Yuhi Hanashiro serta tinggal di rumah mereka.


Namun, Meg mencari asal usul dari keluarganya yang tinggal lama di Amerika Serikat. Termasuk perjalanannya berlibur ke pulau tersebut.


"Beda bahasa menjadi salah satu daya tarik dari film ini. Setiap warga asing yang berkunjung ke Jepang, pastinya akan mengalami beda bahasa atau salah sambung seperti ini," ungkapnya di Sakurazaka Theater usai pemutaran, Jumat (27/3/2015).


Meski film ini menceritakan rumitnya pasangan tersebut dan perbedaan bahasa ketika berbicara, tapi keindahan bawah laut Okinawa juga ditampilkan. Misalnya saja adegan ketika Christoph menyelam ke bawah laut pulau Okinawa dan takjub akan keindahannya.


Ketika menontonnya, para penonton di teater A Sakurazaka Theater pun terlihat sangat menikmati film tersebut. Adegan lucu ketika terjadi komunikasi berbeda antara bahasa Inggris dan Jepang itu mengundang gelak tawa penonton. Bahkan banyak remaja yang tak malu tertawa terbahak-bahak.


Pantai indah Okinawa yang menjadi 10 besar terbaik di dunia pun menjadi setting yang luar biasa dalam film ini. Termasuk salah satu festival musim panas di Okinawa juga dimasukkan oleh Kishimoto.


Kishimoto adalah salah satu sutradara film terkenal di Jepang. Film terakhirnya 'Halser-Acre The Movie: Acres' sudah rilis pada Januari 2015 lalu. Rencananya, film tersebut akan diputar keliling dunia termasuk Asia.


(tia/kmb)