CEO PT Cinemaxx Global Pasifik, Brian Riady di Depan Studio Cinemaxx Ultra XD (Iqbal/detikHOT)
Hal itu diungkap CEO PT. Cinemaxx Global Pasifik, Brian Riady, saat ditemui di detikHOT dipeluncuran Cinemaxx Palembang Icon, Palembang, Sumatera Selatan, akhir pekan lalu. Bagi Brian, segala bentuk permintaan dari masyarakat, akan berusaha diwujudkan semaksimal mungkin oleh Cinemaxx.
"Kami percaya, selalu ada permintaan dan pasar untuk film non-mainstream sekalipun. Terlepas dari itu, Cinemaxx tetap harus melihat bagaimana pasar di masing-masing wilayah. Tapi, kita cukup fleksibel untuk melakukannya," tutur Brian sembari tersenyum.
"Misalnya seperti di Medan, memutarkan film-film Hong Kong atau Cina tentu akan diminati lebih baik daripada di Irian Jaya. Maka dari itu, baik film non-mainstream sekalipun, kami harus melihat lokasinya," sambungnya.
Masih menurut Brian, alasan lain adalah Cinemaxx mempunyai banyak layar yang memungkinkan untuk melakukan dukungan terhadap film non-mainstream.
"Kami tentu akan meneydiakan konten film seperti itu (non-mainstream), kami punya layar yang banyak. Dan tidak menutup kemungkinan film-film non-mainstream bisa punya jadwal tayang yang sama lamanya dengan film box office. Kami akan berupaya untuk memberikan pilihan sebanyak mungkin kepada penonton, itu trik dari Cinemaxx," tandas Brian.
Cinemaxx di Palembang Icon, Palembang didaulat menjadi komplek terbesar mereka. Di Jakarta sendiri, Cinemaxx sudah hadir di dua lokasi, yaitu fX Sudirman dan Plaza Semanggi. Rencananya, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, bioskop milik Lippo Group itu mengembangkan hingga 1,000 layar di 150 lokasi.
(hap/ron)