Telur Faberge Dipamerkan Untuk Pertama Kali, Setelah Hilang Selama 112 Tahun

Jakarta - Faberge atau telur hias yang pada awalnya dibuat untuk Kaisar Alexander III di Rusia ini pernah hilang selama 112 tahun. Kini untuk pertama kalinya telur itu akan dipamerkan di Wartski rumah lelang benda seni di London, Inggris 14-17 April 2014.

Kisah penemuan benda itu sendiri lumayan unik. Pasalnya benda itu terakhir ditemukan berada di Amerika Serikat. Penemunya adalah seorang penjual barang bekas yang kebetulan saja tahu nilai seni Faberge itu.


Faberge ini juga punya nama julukan Telur Paskah Kekaisaran ketiga yang pernah hilang. Dibuat oleh Peter Carl Faberge sebagai hadiah untuk istri Kaisar Rusia, Maria Feodorovna pada perayaan Paskah 1887.


Faberge ini tingginya mencapai 8,2 centimeter, dibuat dari emas dan dihiasi dengan berlian dan safir. Dengan dudukan berwarna kuning dan tiga kaki berbentuk cakar singa. Dibuat di St. Petersburg antara tahun 1886 hingga 1887.


Telur hias ini pernah dipamerkan di St. Petersburg pada tahun 1902. Pernah jadi barang sitaan oleh kaum Bolsheviks selama Revolusi Rusia 1917, hingga secara misterius hilang dan muncul-muncul di Amerika Serikat.


Secara kebetulan, seorang pria penjual barang bekas yang tak mau disebut namanya di Midwest, Amerika menemukan telur ini. Saat mengetahui nilainya, si pria tadinya hendak menjual telur itu seharga $14 ribu. Karena gagal mencari pembeli, si pria lantas mencari tahu di internet. Hingga dia menemukan bahwa benda yang ditemukannya lebih bernilai dari perkiraannya.


Wartski, dealer benda seni yang mengkhususkan diri pada Faberge membeli telur itu dari si pria penjual barang bekas. Tak disebutkan berapa nilai transaksi yang terjadi.


"Demi komunitas seni historis dan dunia Faberge, saya berpikir cukuplah dikatakan telur hias ini telah ditemukan kembali. Rasanya seperti menemukan kembali karya Rembrandt tapi Anda diam-diam saja," kata Kieran McCarthy, direktur Wartski pada Reuters (7/4/2014).


Menurut McCarthy dalam hirarki Faberge, telur hias yang baru ditemukannya ini punya peringkat yang sangat tinggi nilainya. "Salah satunya karena butuh waktu hingga setahun dalam pembuatan dan penyempurnaannya," kata McCarthy.


(utw/utw)