Ida menuturkan, Deasy merupakan sahabatnya sekaligus teman curhat setia. Ida pun kaget mendengar Deasy pergi begitu cepat.
"Saya jujur aja kaget. Saya udah lama sekali nggak jenguk Deasy," jelasnya saat ditemui di RSPGI Cikini, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2013).
Bagi Ida, Deasy tak pernah memperlihatkan kesedihan. Juga, tak pernah mengeluh soal penyakit.
"Dia nggak pernah memperlihatkan kalau dia sedih. Dia sedih pun nggak akan perlihatkan ke teman-temannya. Kesannya saat ini Tuhan sayang sama dia. Dia sangat sederhana, tidak seperti selebriti sekarang yang serba mewah," terangnya.
Bagi ibundanya sendiri, Muniarti Arisandi, sang putri memang sudah menunjukkan bakat dan minat menyanyinya sejak kecil. Muniarti masih ingat bagaimana Deasy sudah membujuknya untuk bisa tampil di TVRI.
"Dia anak yang dari kecil sudah menunjukkan kerajinan. Ketika dia sekolah SMP dia bilang, 'Aku ingin kelihatan nyanyi di TV' Saya bilang, 'Kalau mau menunjukkan nilai yang paling bagus sayaa akan ke TVRI. Ternyata benar, nilainya bagus. Saya harus menepati janji. Saya tanya ke TVRI bagaimana agar bisa nyanyi di sana," urai Muniarti.
"Akhirnya ikut tes bisa dapet satu program itu, 'Sejenak Bersama Deasy Arisandi'. Mulai dari situ banyak yang meminta Deasy untuk menyanyi. Setelah nyanyi ya sudah mulai izin sama suster untuk nyanyi," jelasnya lagi.
Kini jenazah Deasy masih berada di RSPGI. Rencananya Deasy akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (2/7/213) besok.
(kmb/mmu)
