Tutup Usia 66 Tahun, Terry Peatchett Wafat karena Alzheimer

Jakarta - Penulis Terry Peatchett wafat karena penyakit alzheimer yang dideritanya beberapa waktu lalu. Para penggemar, rekan kerja termasuk penulis dunia seperti Neil Gaiman dan George RR Martin menaruh simpatik terhadapnya.

Kurang dari 24 jam, para penggemarnya berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 552 juta. Serta sebuah petisi untuk membawa kembali karya-karya dari penulis Pratchett.


Penerbitnya Transworld mengatakan Pratchett meninggal dunia pada usia 66 tahun. "Ia tidur dengan damai di tempat tidurnya dikelilingi dengan kucing peliharaan dan keluarganya," ucap perwakilan penerbit tersebut.


Baca Juga: Eko Nugroho Ceritakan Reformasi dan Tradisi Lokal di Art Basel Hong Kong


Ia menderita alzheimer sejak 2008. Prachertt menjadi salah satu penulis yang paling dicintai di Inggris dan buku-bukunya telah terjual lebih dari 75 juta kopi di seluruh dunia. Ia juga telah menerbitkan 40 novel fantasi yang disebutnya 'Discworld'.


Hingga kini, petisi 'Bring Back Pratchett' telah ditanda tangani lebih dari 6 ribu orang. Mengutip perkataan terkenal dari Pratchett, "There are times in life when people must know when not to let go. Balloons are designed to teach small children this."


Di blog George RR Martin, penulis 'Game of the Thrones' tersebut menuliskan penghargaannya terhadap karya Pratchett. "Terry Pratchett hilang dan dunia fantasi akan semakin miskin lagi. Ia seorang pria yang benar-benar tahu bagaimana menikmati hidup... dan buku."


Selain George RR Martin, penulis 'Stardust' Neil Gailman juga menulis ungkapan serupa dan ikut menandatangani petisi. Para penulis dunia pun ikut mendukung petisi tersebut.


(tia/ron)