Penghargaan untuk Sitor Situmorang di Malam Pembukaan ASEAN Literary Festival

Jakarta - Sitor Situmorang menjadi nama yang diperbincangkan hangat saat kabar meninggalnya akhir Desember 2014 lalu. Sastrawan asal Harianboho, Tapanuli Utara yang menetap di Negeri Tulip tersebut akhirnya dimakamkan di tanah kelahirannya.

Kini, di malam pembukaan ASEAN Literary Festival (ALF) 2015 semalam, penghormatan kepada Sitor diberikan. Penghargaan ini diberikan penyelenggara untuk kedua kalinya setelah Wiji Thukul di ALF 2014.


Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan sastra adalah salah satu cara untuk menyatukan kebudayaan antarbangsa. "Semoga melalui festival ini dapat menyatukan antarnegara ASEAN," ucapnya di Teater Kecil, TIM, semalam.


Baca Juga: Ananda Sukarlan Bawakan Puisi Sitor Situmorang di ASEAN Literary Festival


Malam pembukaan ALF 2015 khusus memberikan persembahan kepada Sitor. Diramaikan oleh penampilan dari Ananda Sukarlan dan Nikodemus Lukas, Nabilla Rasul, Khrisna Pabichara dan Binar Mentari, Signmark dari Finlandia serta General Lecture oleh dr Ma Thida dari Myanmar.


Direktur ALF 2015 dalam sambutannya juga mengatakan Sitor menjadi tema besar sekaligus penghormatan di penyelenggaraan yang kedua ini.


"Pengaruhnya sangat besar bagi kesusastraan Indonesia. Ini juga merupakan upaya agar Sitor lebih dikenal oleh generasi muda," ucapnya.


Tahun ini, ALF diikuti lebih dari 20 negara dari ASEAN dan non ASEAN, seperti China, India, USA, Norwegia, Australia, Jepang, dan Jerman. Jumlah negara yang berpartisipasi kali ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang diikuti 14 negara.


ASEAN Literary Festival 2015 berlangsung dari tanggal 15 hingga 22 Maret 2015. Dengan rangkaian acara seperti pemutaran film, workshop menulis, dan tur sastra dari 15 hingga 19 Maret, serta workshop dan diskusi sastra selama tiga hari berturut-turut dari 20-22 Maret 2015.


(tia/mmu)