Pihak imigrasi Filipina mengharuskan Zayn Malik dan Louis Tomlinson membayar jaminan sebesar 200 ribu peso atau setara dengan Rp 57 juta untuk izin kerja spesial. Dilansir BBC, Jumat (20/3), pihak imigrasi menyebut jaminan itu merupakan 'perlindungan untuk kepentingan publik.'
Kondisi ini terjadi karena Mei tahun lalu beredar video saat Zayn dan Louis mengisap ganja di Peru. Elaine Tan dari Imigrasi Filipina mengatakan bahwa jika One Direction tidak membayarkan sejumlah uang jaminan itu sebelum konser, maka boyband asal Inggris itu terancam tak bisa melakukan pertunjukan musik di sana.
"Apa yang terjadi dilakukan untuk melindungi publik di mana setiap personel tak boleh melakukan pelanggaran selama berada di Filipina," ucap Tan.
Christine Ching yang merupakan juru bicara Anti-Drugs Advocate mengatakan bahwa produser langsung ke pihak imigrasi untuk membayarkan denda tersebut. Nantinya One Direction juga akan diawasi Drug Enforcement Agency di Filipina.
"Kami ingin melihat talenta murni mereka," kata Ching.
Ching menambahkan ada kekhawatiran tentang popularitas One Direction yang bisa berpengaruh pada kaum muda di Filipina. Apalagi One Direction merupakan band Inggris paling sukses di dunia selama tiga tahun berturut-turut.
Tahun lalu ketika video personel One Direction mengisap ganja beredar, Liam Payne--yang tak terlihat di video tersebut--sudah meminta maaf secara terbuka melalui Twitter. "Aku sayang mereka dan mungkin beberapa hal keluar dari jalur. Aku meminta maaf untuk itu," katanya.
"Kami sedang berada dimasa usia 20-an, dan kami semua melakukan hal bodoh di usia ini," lanjut Payne.
(ich/ich)