Eko Nugroho Ceritakan Reformasi dan Tradisi Lokal di Art Basel Hong Kong

Jakarta - Di Art Basel Hong Kong yang digelar pada 15-17 Maret 2015, seniman Eko Nugroho menampilkan karya seni yang menceritakan masa reformasi Indonesia. Karya seni 'Lot Lost' menjadi bagian dari 'Encounters' bersama dengan 20 karya seniman dunia.

Kurator pameran seni 'Encounters', Alexie Glass mengatakan edisi tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Lebih banyak karya yang dipamerkan di Art Basel Hong Kong," katanya dalam siaran pers 'Art Basel Hong Kong', Senin (16/3/2015).


Ke-20 karya seni tersebut berasal dari seniman Australia, Tiongkok, India, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, Belgia, Jerman, Portugal, Inggris dan Amerika Serikat.


Baca Juga: Kolektor Seni Asal Magelang Ditampilkan dalam 'The 24 Hour Art Practice'


Khusus untuk Eko Nugroho, karya seninya 'Lot Lost' tersebut berhasil dijual kepada museum Australia. Eko menampilkan tradisi lokal, budaya populer global, seni kontemporer, komik, dan grafiti.


"Ada karya yang menceritakan krisis keuangan, jatuhnya rezim Soeharto dan transisi demokrasi di Indonesia. Dan karyanya sangat terlibat antara budaya dan komentar politik," ungkapnya.


Instalasi tersebut juga menghadirkan tiga patung perunggu dan permadani bordir. "Saya mengkritik secara terbuka terhadap orang-orang yang berkuasa, munafik dan menyebarkan pesan toleransi," tulis Eko dalam katalog.


(tia/tia)