Jenazah Sitor Situmorang Disemayamkan di Galeri Nasional

Jakarta - Bila nanti ajalku tiba

Kubur abuku di Tanah Toba

Di tanah danau perkasa

Terbujur di samping bunda

Penggalan puisi 'Tatahan Pesan Bunda' tersebut mengingatkan keluarga Sitor Situmorang akan pesan tersembunyi akan pemakaman sastrawan '45 itu. Kini, jenazah Sitor sedang disemayamkan di Galeri Nasional Indonesia sebelum dibawa ke kampung halamannya nanti sore.


Sejak semalam, sastrawan, budayawan, dan kerabat dekat dari Sitor berkumpul di Gedung Serba Guna, Galeri Nasional. Mereka memanjatkan doa sekaligus dzikir puisi demi mengenang karya-karya dari Sitor.


"Kawan-kawan Bapak ingin memberikan penghormatan dulu sampai sore nanti," ujar putra Sitor, Logo Situmorang.


Baca Juga: Selamat Jalan Sang Penyair Soekarnois Sitor Situmorang


Usai disemayamkan di Galeri Nasional, jenazahnya akan dibawa kembali ke tanah kelahirannya di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara untuk dimakamkan 1 Januari 2015 mendatang. Rencananya, jenazah Sitor akan disambut dengan upacara adat setempat.


Karier Sitor dimulai dari bidang jurnalistik dengan menjadi wartawan harian Suara Nasional dan harian Waspada pada periode 1945-1947. Ia pernah dipenjara sebagai tahanan politik pada 1957-1974 oleh pemerintahan Orde Baru. Karya-karyanya pun sempat dibekukan dan tidak diterbitkan.


Sitor menjadi salah satu tokoh berpengaruh dalam dunia sastra Tanah Air. Ia menjadi satu-satunya sastrawan angkatan 45 yang hingga usia 85 tahun produktif menulis. Setelah nama Chairil Anwar, kualitas karya-karya Sitor patut diacungi jempol.


Simak juga 100 Momen Selebriti!


(tia/tia)