Adalah Dimas, sosok baru yang berdiri di belakang mikrofon saat ini. Siapa Dimas dan bagaimana prosesnya?
"Awalnya dulu aku itu fans ST 12. Sering ikut kemana-mana ST 12 manggung. Terus audisi dan keterima," jelas Dimas saat ditemui beberapa waktu lalu.
Bagi Pepep, satu-satunya pendiri ST 12 yang masih bertahan, ada alasan khusus di balik pemilihan Dimas.
"Saya ngambil dia karena karakter, saya nggak mau yang seperti Charly. Kalau kita mencari skill ada sekolahnya, tapi karakter itu dari lahir dan unik," ujar Pepep.
"Suara dia (Dimas) nggak 'low', tapi dia punya cengkok yang bagus dan karakternya bagus. Tinggal saya poles," tambahnya.
Meskipun punya karakter yang bisa diterima, bukan berarti Dimas tidak punya beban. Melanjutkan karier bersama grup pelantun 'Putih-Putih Melati' itu dirasa cukup membuat Dimas terbebani.
"Beban itu psti ada, karena manusiawi. Tuntutan dari Aa' Pepep dan Indra untuk mengemas Dimas dengan cengkok. Tapi karena mereya yakin, keyakinan itu Insyaallah Dimas usahain," tukas Dimas lagi.
Selain Dimas, satu personel baru juga menghiasai ST 12. Dia adalah Indra, mantan bassis band Utopia. Bukan wajah baru, karena Indra sendiri sejak awal membantu ST 12 dalam pengerjaan album.
"Sekarang kami punya harapan untuk lebih semangat. Kita ingin berbakti di industri musik Indonesia dan bisa jadi contoh," pungkas Pepep lagi.
(hap/doc)