Lukisan Maestro Indonesia Undang Decak Kagum Australia

Jakarta - Pameran yang bertajuk 'Masters of Modern Indonesian Portraiture' yang digelar di National Portrairt Gallery, Canberra, Australia resmi dibuka kemarin Rabu (24/9/2014). Pameran ini merupakan pameran seni rupa modern Indonesia yang pertama kalinya diadakan di Australia.

Duta Besar RI untuk Asustralia Nadjib Riphat Kesoema secara resmi membuka pameran lukisan tersebut. "Pameran lukisan ini sungguh inisiatif luar biasa. Kolaborasi yang sangat baik di antara Galeri Nasional Indonesia dan National Portrait Gallery Australia. Serta merupakan wujud keinginan kedua bangsa untuk merajut hubungan yang lebih kuat," ujarnya saat memberikan sambutan dalam rilis yang diterima detikHOT Kamis (25/9/2014).


Selain Nadjib, dalam acara pembukaan hadir pula Senator Brett Mason (Parliamentary Secretary for Foreign Affairs) mewakili PM Tony Abbott, Angus Trumble (Direktur National Portrait Gallery Australia), mantan Duta Besar Australia untuk Indonesia, yaitu Philip Flood AO (1989–1993) dan Bill Farmer AO (2005–2010), Zamrud Setya Negara (Ketua Pameran–Galeri Nasional Indonesia), Asikin Hasan (kurator Indonesia) dan Willy Himawan (pelukis Indonesia), serta 150 tamu undangan lainnya yang terdiri dari pejabat pemerintah Australia dan pengamat seni budaya.


Dalam pidatonya, Nadjib melanjutkan Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang luas biasa. "Mulai dari seni pahatan dan ukiran, fotografi hingga lukisan, termasuk yang saat ini dipamerkan di Australia," ungkapnya.


Lukisan yang dipamerkan merupakan karya dari para maestro handal Indonesia dan menjadi bagian sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di antaranya adalah pelukis Affandi, Basuki Abdullah dan S. Sudjojono di era 1940-an.


"Pameran ini juga merupakan wujud dari keinginan masyarakat bagi kedua negara untuk merayakan babak baru dan membangun sikap saling memahami di antara kedua negara," tambahnya.


(tia/ron)