Kalung-Kalung Keramik Ini Dipamerkan di Galeri Nasional

Jakarta - Jika keramik biasanya dibuat fungsional menjadi gelas, piring maupun guci namun sebuah kalung? Pastinya akan membuat Anda terheran dengan kalung keramik. Ya, hasil kerajinan tersebut dibuat oleh beberapa seniman yang memajang karyanya di Jakarta Contemporary Biennale Ceramics (JCBC) 2014.

Sebut saja seperti Kandura Keramik asal Bandung. Grup yang didirikan oleh Bathsebha Satyaalangghya, Tisa Granicia, dan Fauzy Prasetya ini menciptakan aneka bentuk keramik yang unik dan desain menarik. "Kami sedang mencoba kalung keramik. Ada trial dan error-nya juga," ucap Tisa Granicia kepada detikHOT di Galeri Nasional beberapa waktu yang lalu.


Pendiri dari Kandura Keramik ini melanjutkan jika nantinya hasil karyanya tersebut akan dijual. "Namun kami belum tahu harganya," tambahnya.


Selain Kandura Keramik, terdapat duo seniman lainnya yang juga memajang karya di Galeri Nasional. Mereka adalah KAR yang terdiri dari Diedra Ismi dan Tania Kardin. Memulai debutnya di eksibisi Designboom Tokyo, di Tokyo Designer Week tahun lalu, mereka membuat perhiasan dengan material utama keramik.


Serta seniman perhiasan wanita asal Taiwan Su-Lin Wu yang menciptakan kalung dengan berbentuk alat kelamin pria. Di karyanya ia mengetengahkan persepsi antara lintas kultur timur dan barat. Baginya perhiasan adalah bahasa alpa kata.


"Perhiasan ini menceritakan tentang personal kehidupan saya dan mengkomunikasikan pengalaman yang pernah terjadi," ungkapnya.


Dengan penciptaan kalung keramiknya ia membentuk perhiasan menjadi karya seni. "Keramik itu menyimbolkan persimpangan budaya dan menguak sejarah panjang dari perhiasan kontemporer," tuturnya.


(tia/tia)