Beberapa nama komikus yang mendapatkan penghargaan ini ada yang sudah dikenal karena konsistensi karyanya. Mereka adalah Pidi Baiq dengan karya 'Dongeng Dip Dip Dop, SPBU Dongeng Sebelum Bangun' (cerita terbaik), Kharisma Jati dengan '17+' (sampul terbaik), Beng Rahadian dan Thomas Soejakto dengan 'Enjah' (gambar terbaik), Zaky 'Once Upon a Time in the Little House of The Mbantoel Praire, Komik Antologi My Story' (cerita pendek terbaik), Franky Insrasmoro atau Pepeng drummers band Naif ini baru beberapa bulan merilis komik 'Setan Jalanan' bersama Haryadhi.
Mereka mendapatkan penghargaan dengan kategori karakter terbaik. Selanjutnya kategori komik online terbaik juga diberikan kepada komikus yang berkarya melalui dunia maya. Penghargaan kategori ini diserahkan kepada komikus Erfan Fajar dengan karya berjudul 'Arigatou Macaroni'.
Pihak penyelenggara juga memberikan penghargaan kepada pembuat komik yang menggunakannya sebagai tugas akhir maupun yang berasal dari dunia kampus. Gandhi Eka dengan 'Rocker Paper: Balada Band-Band Kampus Seni' keluar sebagai 'Komik Kampus Terbaik'.
Dalam sambutannya, Menteri Kemenparkeraf Mari Elka Pangestu mengatakan nama RA Kosasih menjadi pioner dalam mengembangkan komik Indonesia. Karena komik Sri Asih-lah, cerita bergambar tersebut semakin berkembang.
"Saya juga berterima kasih dengan terbentuknya Kosasih Center. Komik juga merupakan salah satu produk kreatif yang menjadi penting di masa yang akan datang," ujarnya di Smesco Exhibition Hall Jakarta Selatan Sabtu akhir pekan lalu.
Dengan dibentuknya Kosasih Center diharapkan mampu menjadi tempat informasi, databese komik-komik Indonesia, dan sebagai tempat mengembangkan kapasitas para komikus di Indonesia.
(tia/ron)