Laksmi kecil tumbuh di lingkungan buku karena kakeknya, Kasuma Sutan Pamunjak, pemilik penerbit Djambatan. "Saya tahu nasib saya harus berhubungan dengan buku. Entah penerbit atau pemilik," kata Laksmi.
Perempuan kelahiran 22 Desenber itu mulai membaca pada umur 4 tahun. Sang ibu selalu memberinya buku meski usia Laksmi masih dini. Laksmi lalu mulai menulis setahun kemudian dengan menulis diary dan cerita pendek.
"Saya menang lomba nulis umur 8 tahun," kata lulusan Universitas Murdoch Australia itu.
Sekolah di luar negeri membuat Laksmi akrab dengan literatur sastra dalam bahasa Inggris. Novel 'Amba' pun ditulis Laksmi pertama kali dalam bahasa Inggris baru kemudian bahasa Indonesia.
"Saya menulis dalam bahasa Inggris karena saya ingin masyarakat Barat tahu Indonesia," kata Laksmi.
(iy/ich)