Grunge Attack Versus British Invasion

Jakarta - Geliat industri musik Internasional juga terasa di era 90-an. Dua kiblat industri musik dunia saling 'bertempur' lewat produk mereka.

Mulai dari benua Amerika Serikat yang melahirkan beberapa nama besar seperti Nirvana hingga Pearl Jam. Uniknya keduanya berjalan di jalur yang sama yaitu musik grunge.


Alhasil, keduanya bisa dibilang menjadi tolak ukur bagi industri musik grunge di era modern. Lagu-lagu mereka seperti tak berhenti membahana meski pada kenyataanya Nirvana harus bubar sepeninggal sang vokalis Kurt Cobain.


Selain itu, bubarnya Nirvana justru memicu kelahiran satu nama besar di industri musik dunia. Nama besar tersebut tak lain adalah Foo Fighters.


Dave Grohl Cs menjelma sebagai salah satu grup band rock terbaik yang lahir dari daratan Benua Amerika. Namun, kehadiran mereka bukan berarti membuat eksistensi musik Amerika tak terancam.


Apalagi melihat 'British Invasion' dari dua band besar yang lahir juga di era 90-an. Dua nama tersebut adalah mantan musuh bebuyutan yaitu Oasis dan Blur.


Keduanya membuat persaingan di industri musik dunia terasa begitu menarik untuk disimak. Kelahiran keduanya seperti sebuah gebrakan baru dari industri musik Inggris di dunia.


Industri musik grunge yang sempat dianggap mati seperti hidup kembali lewat lahirnya Nirvana dan Pearl Jam. Sedangkan, industri musik Inggris sendiri mencoba untuk mencuri eksistensinya di dunia lewat dua nama besar yaitu Oasis dan Blur.


(fk/ron)