Jika sebelumnya Vina kerap tak kuasa menahan tangis saat ditanyakan perihal keponakannya, kini ia sudah lebih tegar. Menurutnya, pihak keluarga juga sudah berusaha menerima, sambil menunggu keterangan resmi dari pihak berwenang soal tragedi tersebut.
"Awalnya memang shock, seiring berjalan waktu lebih kuat lah menerimanya," kata Vina saat ditemui usai menghadiri acara Hitam Putih Trans 7 di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2014).
Vina dan keluarga masih berharap bisa membawa pulang jenazah Miguel dan Shaka. Namun ia menyerahkan sepenuhnya proses kepada pihak berwenang.
"Yang Mama Ina tau yah jadi ini hubungannya sama adeknya Mamah Ina yang udah sampai di Amsterdam. Kabar terakhir yang Mama Ina kabar terakhir dapet dari adik Mama Ina, dia udah diambil sampel DNA di sana," terangnya.
Dua keponakan Vina berangkat dari Bandar Udara Internasional Schiphol, Amsterdam, Belanda, Kamis (17/7/2014) lalu menuju Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia sebelum kemudian bertolak ke Indonesia. Mereka rencananya ingin liburan ke Bali.
Pesawat tersebut jatuh di daerah Torez, dekat kota Shakhtar, Ukraina timur, Kamis sore waktu setempat. Diduga kuat, pesawat ditembak dengan peluru kendali (rudal) di wilayah udara Ukraina Timur.
(ich/ich)