Seperti yang dilakoni vokalis grup musik Pearl Jam, Eddie Vedder yang meluapkan kemarahannya akibat perang saat Pearl Jam menggela konser di Milton Keynes National Bowl, Inggris. Tak pelak, kemarahan yang dikemas seperti pidato itu penuh dengan kata-kata makian.
"Aku bersumpah Demi Tuhan, ada orang di luar sana yang hanya mencari-cari alasan untuk membunuh. Mereka mencari alasan untuk menyeberang batas negara dan mencuri wilayah yang bukan milik mereka sendiri. Mereka seharusnya pergi, urus-urusanmu sendiri," teriak Eddi Vedder di depan ribuan penontonnya.
"Setiap orang punya hak untuk memiliki anak, makan, berkembang biak, melukis, berkesenian, mendengarkan musik, mempunyai anak lagi, bekerja dan mencintai, mencintai dan mencintai, kita semua sama. Jadi, mengapa mereka berperang? Hentikan perang itu sekarang! Sekarang! Sekarang!" ujarnya menggema ke seluruh sudut lokasi konser.
"Kami tidak ingin memberika mereka uang kami, kami tidak ingin membayarkan bajak lalu mereka menjatuhkan bom untuk anak-anak. Tidak akan ada lagi! Tidak akan!" tutup Eddie Vedder sembari berlutut untuk mengemis sebuah perdamaian.
Vokalis 49 tahun itu memang tidak menyebutkan satu pun nama negara. Tapi, sepertinya banyak orang menebak-nebak bahwa yang dimaksud idolanya itu perang antara Israel dan Palestina. Dan, tebakan itu benar adanya. Pasalnya, salah satu media massa Israel, The Jerusalem Post, dan beberapa radio lokal langsung mengeluarkan pernyataan untuk membatalkan kedatangan band pelantun 'Last Kiss' itu di tanah mereka.
"Eddie Vedder, wajah asli Anda sepertinya sudah terungkap. Anda tidak lagi diundang untuk bermain di sini (Israel). Saya pribadi tidak ingin melihat Anda dan Pearl Jam bermain di sini. Saya juga akan menghapus halaman Facebook Pearl Jam konser di Israel," tutur musisi Israel bernama DJ Ben Red yang bekerja untuk mengurus konser Pearl Jam di Israel yang sudah dipastikan batal.
(hap/mmu)