Samakan Twitter dengan Perang, Gwyneth Paltrow Dihujat

Jakarta - Gwyneth Paltrow nampaknya harus berhati-hati dengan apa yang diucapkannya. Karena menyamakan serangan yang diterimanya di Twitter yang ia alami dengan perang yang sebenarnya, ibu dua anak itu pun menerima hujatan dari berbagai pihak.

Saat menghadiri acara Code Conference, Selasa (27/5/2014) Gwyneth diminta untuk memberikan sepatah dua patah kata kepada para hadirin. Dalam kesempatan tersebut, bintang film 'Iron Man' itu mengungkapkan perasaannya ketika diserang dengan ucapan-ucapan yang menyakiti hati di Twitter.


"Rasanya seperti berada di perang, kau mengalami hal-hal yang berdarah, tidak manusiawi dan kemudian hal itu menegaskan diriku," ungkap Gwyneth.


Karena persamaannya tersebut, berbagai kalangan pun melayangkan protesnya. Tak hanya publik di sosial media, Bryan Sykes, seorang tentara Amerika menghujat apa yang dikatakan Gwyneth tentang perang.


"Katamu, 'Rasanya seperti, berada di perang, kau mengalami hal-hal yang berdarah, tidak manusiawi dan kemudian hal itu menegaskan diriku'. Aku bisa melihat bagaimana kau, dan orang lain sepertimu di 'the biz' (dunia hiburan), bisa begitu merasa tidak aman dan lemah sehingga kau bisa menyamakan kesulitan kehidupanmu di Twitter dengan saudara-saudaraku yang anggota tubuhnya hancur dan melihat teman-teman mereka ditembak, diledakkan, dibakar dan dihancurkan, atau bangun tidur setiap pagi dengan tubuh yang sakit," tulis Bryan pada sebuah surat terbuka.


Di akhir tulisannya, sang tentara pun menegaskan bahwa kata-kata yang diterima oleh Gwyneth di Twitter tidaklah sebanding dengan perang yang sesungguhnya. Sehingga, menyamakan hujatan di Twitter dengan apa yang dialaminya di medan perang bukanlah hal yang tepat.


"Mengertilah saat aku mengatakan hal ini: perang tidak menegaskan siapa diriku. Perang adalah sebuah bagian dalam hidup yang membantu dalam membentuk diriku. Menjadi seorang suami dan ayah adalah sesuatu yang menegaskan siapa diriku. Ingat, tongkat dan batu bisa meremukkan tulangku tapi kata-kata tidak akan pernah sebanding dengan apa yang terjadi saat perang," tandasnya.


(kmb/wes)