Mengapa Ondel-Ondel (Harus) Dibikin Seram?

Jakarta - Sosok raksasa besar yang tinggi menjulang, dengan rambutnya yang megar, kaku dan tampak kusut. Ondel-ondel yang sering keliling perkampungan sembari diiringi tabuhan alat musik tradisional ini memang tak jarang membuat anak-anak merasa ngeri.

Apalagi sosok ondel-ondel pria, dengan wajah merah membaranya ini tampak semakin seram. Sebenarnya apa ya nilai-nilai yang ditanamkan pada sosok boneka Betawi ini?


"Yang pria itu berwajah merah dan gahar. Ini melambangkan keberanian, kegagahan dan kewibawaan," kata Jacx Jazuri, pemilik sanggar seni Betawi dan pembuat ondel-ondel kepada detikHOT di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.


Ondel-ondel disimbolkan selalu berpasangan, laki-laki dan perempuan. Untuk sosok ondel-ondel perempuan, wajahnya lebih 'ramah' dengan balutan warna putih.


"Yang perempuan berwarna putih. Ini melambangkan kesucian dan kebersihan seorang perempuan," terang Jacx lagi.


Ondel-ondel dirunut dari sejarahnya dianggap sebagai penolak bala. Jacx yang memiliki sanggar seni Citra Argawana ini rutin memproduksi ondel-ondel. Awalnya, ia melatih anak-anak dan pemuda di sekitar rumahnya untuk membuat suvenir berbentuk ondel-ondel dengan memanfaatkan barang bekas.


Salah satunya dengan menggunakan kok bekas. Dengan balutan kain flanel warna-warni, dan bentuk yang imut, ondel-ondel pun tak lagi tampak menyeramkan. Untuk satu buah suvenir ini, Jacx mematok harga Rp 5 ribu.


Tak hanya itu, ia juga membuat beberapa jenis hiasan dinding ondel-ondel yang dibuat dengan bahan kayu maupun keramik dan pilihan harganya beragam. Ia pun membuat beberapa jenis plakat dengan figur ondel-ondel yang kemasannya dipercantik dengan fiber glass.


Untuk ondel-ondel berukuran besar yang bisa diisi oleh satu badan manusia ini, ia berikan opsi dijual dan juga disewakan.


(ass/mmu)