Syuting di Lombok, Ringgo Agus Rahman Sekalian Liburan

Jakarta - Film terbaru Ringgo Agus Rahman, 'Leher Angsa', siap tayang di bioskop 20 Juni mendatang. Ditemui di sela-sela acara jumpa wartawan film tersebut di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/13), Ringgo pun bercerita soal film arahan Ari Sihasale itu.

"Gue berperan sebagai Pak Kades, satu-satunya orang yang punya WC di desa," ucap Ringgo yang melakukan syuting di Desa Sembalun Gunung Rinjani, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat).


Ringgo mengaku tidak ada kesulitan yang berarti ketika memerankan Pak Kades dalam film ini, termasuk kendala bahasa, "Sama aja. Tapi gini ya, karena ini syutingnya jauh di luar Jakarta, di Lombok. Liburannya itu yang gue suka. Tiap kali bangun tidur gue bisa liat Gunung Rinjani. Tiap hari, man! Sebenarnya itu salah satu hal yang gue cari dalam hidup," ucapnya dengan tatapan mata berbinar.


Ringgo mengaku sangat menikmati jalan-jalan di Lombok meskipun dia baru saja sembuh dari sakit karena kecelakaan di proses syuting film sebelumnya. Suasana di Lombok yang jelas jauh berbeda dengan Jakarta, membuat Ringgo betah.


"Kalau di Jakarta, gue harus memikirkan strategi hidup. Gue tinggal di daerah yang aksesnya macet jadi gue beli motor dan setiap hari gue pakai. Kalau di Jakarta gue sih nggak suka jedak jeduk (ke diskotik), capek, mending gue di rumah," aku Ringgo.


Ringgo belakangan memang sedang suka traveling. "Sekalinya keluar Jakarta dan cuma lihat gunung, uh seneng banget. Bulan lalu juga gue diving, ke Ternate, Karang Asem sampai kulit belang. Rasanya kayak nikah! Oh saya belum nikah ya?" katanya seraya tertawa.


'Leher Angsa' diadaptasi dari cerita pengalaman penulis skenario Musfar Yasin tentang korupsi. 'Leher Angsa' diharapkan bisa menjadi panduan sekaligus pendidikan karakter dari usia dini untuk pencegahan korupsi.


Ditanya soal pernikahan, Ringgo mengaku belum memastikan waktunya. "Pelan-pelan aja, mudah-mudahan tahun depan. Tanggal belum ketemu. Tempat juga."


Ringgo juga tidak ingin menggelar pesta yang monoton. "Gue pengen terlibat dalam acara pesta pernikahan gue bukan duduk terus berdiri pas orang-orang salaman. Gue nggak pengen mewah, gue nggak mau abis itu gue bangkrut. Maunya yang kayak rasa syukuran aja. Gue pengen kalau resepsi nanti acaranya sesantai mungkin," pungkasnya.


(ich/ich)