Ririn Ekawati dan Sedikit Idealisme untuk Film

Jakarta - Bagi aktris Ririn Ekawati, dunia seni peran seperti candu. Bintang film 'Kisah 3 Titik' itu selalu merasa tertantang memainkan peran-peran yang tak biasa. Seperti apa? Yuk, simak penuturannya dalam Hot Profile kali ini!

Ditemui di sela kesibukannya syuting FTV di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (17/6/2013), Ririn menyambut dengan sapaan ramah. "Maaf ya lama menunggu," ujarnya seraya menyodorkan tangan untuk bersalaman.


Blus rajutan warna merah yang dipakai Ririn siang itu terlihat kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Sementara, rok hitam panjang membalut kaki mulus janda satu anak kelahiran Kalimantan, 11 November 1981 tersebut.


Ketika itu, Ririn sedang melakoni syuting FTV berjudul 'Menikahi Perawan Tua'. Cewek yang juga berprofesi sebagai presenter itu menjadi pemeran utama bernama Nuri, yang terpaksa menikahi seorang pemuda (Mario Irwinsyah).


Menurut Ririn, perannya di FTV tersebut cukup menantang. "Di situ aku jadi Nuri, perawan tuanya," ungkapnya. "Ceritanya dia punya tumor, dan jalan satu-satunya biar sembuh harus menikah, dan hamil," sambungnya lagi.


Sebelumnya, Ririn juga baru saja menyelesaikan sebuah syuting film di Yogyakarta. Di situ, peran cewek bertinggi badan 160kg dan berat 48kg tersebut bahkan bisa membuat orang bergidik ngeri. Yakni, jadi seorang perias mayat.


"Peran aku sebagai perempuan Katholik yang berprofesi sebagai tukang rias mayat. Aku syuting selama satu minggu di Yogyakarta. Menarik banget," jelas cewek yang juga telah membintangi film 'Rindu Purnama', 'Serdadu Kumbang, dan 'Di Timur Matahari' itu.


Ririn mengatakan, dirinya sangat tertarik bermain di film yang masih dirahasiakan judulnya itu. Mantan istri pengusaha Edwin Abeng tersebut mengaku jadi banyak belajar mengenai agama yang berbeda dengan yang dianutnya.


"Aku dari lahir sampai 31 tahun berdoa secara Islam. Tiba-tiba dikasih karakter beragama lain. Itu kan menarik banget. Aku belajar cara berdoanya. Kita berdoa semua agama menurut aku sama. Pasti satu tujuannya, buat Tuhan. Caranya aja yang beda," bebernya.


Ibu dari Puti Jasmine Salsabila Abeng itu memang cukup selektif dalam memilih peran. Baginya, akting bukan sekadar untuk mencari materi, namun juga menggali kemampuannya menghasilkan karya-karya yang bagus.


"Mungkin aku ada sedikit idealisnya untuk film. Karena memang bukan mencari uang, tapi menggali karakter apa yang aku bisa. Aku pengen anakku, keluargaku, siapa pun di luar sana yang nonton, paling nggak pulang dari bioskop mereka cerita sesuatu yang menarik. Ada yang bisa dipelajari," katanya.


Lantas, adakah karakter di film yang Ririn sangat tertarik untuk perankan?" Ada, psikopat. Mungkin semua aktor dan aktris pengen nyobain karakter itu deh. Aku pengen karakter yang nggak wajar. Horor juga salah satu film yang pengen banget aku mainin," tandasnya.


(bar/mmu)