Soal Kontroversi Aktor Kulit Putih di Film Nabi Musa, Ini Kata Ridley Scott

Jakarta - Sutradara Ridley Scott blak-blakan menjawab kontroversi yang timbul akibat pemilihan pemain utama dalam film yang mengangkat tokoh Nabi Musa, 'Exodus: Gods and Kings'. Menurutnya, ia sengaja memasang aktor berkulit putih di semua peran penting agar lebih mudah mendapatkan pendanaan filmnya.

Kontroversi seputar film tersebut sudah merambah cukup jauh di dunia maya. Di Twitter bahkan sudah ada hashtag #boycottexodusmovie sebagai tindakan tak setuju atas pemilihan aktor kulit putih di semua pemeran utama. Padahal, karakter mereka menggambarkan orang Mesir.


Ridley yang sebelumnya mengarahkan film 'Prometheus' dan 'Gladiator' itu memang menggunakan aktor dari ras lain dalam film tersebut, namun hanya sebatas peran tak penting, yang salah satunya adalah pelayan.


Menurut Ridley, hal itu merupakan satu-satunya cara agar ia bisa mendanai filmnya yang membutuhkan bujet besar. Selain harus membangun set yang menggambarkan masa saat itu, ia juga menggunakan CGI yang menguras dana tidak sedikit.


"Aku tidak bisa membiayai film dengan bujet seperti ini, dimana aku harus bergantung pada potongan pajak di Spanyol, dan katakanlah aktor utamaku adalah Muhammad so-and-so from such-and-such. Aku akan sulit mendapatkan dana," katanya seperti dilansir Variety, Jumat (28/11).


'Exodus: Gods and Kings' yang memiliki biaya produksi hingga US$ 140 juta atau sekitar RP 1,7 triliun, menampilkan Christian Bale sebagai Musa, sementara Joel Edgerton berperan sebagai Firaun. Aktor lain yang menjadi pendukung film adalah John Turturro, Aaron Paul, Sigourney Weaver, dan Ben Kingsley.


Film yang akan dirilis di bioskop AS pada 12 Desember ini berkisah tentang perjalanan Musa yang menuntun ribuan budak untuk melarikan diri dari tirani Mesir.


(ich/kak)