Dalam bahasa Latin, kata benda 'fluxus' berarti 'alir dan kata sifatnya punya arti mengalir. Fluxus adalah jaringan internasional yang terdiri dari seniman, komposer, dan desainer yang menggabungkan beragam media dan disiplin artistik. Sebuah gerakan anti-seni yang menghilangkan batas antara penonton dan karya.
"Angka 8 yang digelar sebagai jumlah pagelaran di ART|JOG mewakili jalinan abadi tak terputus yang membawa kita kepada Fluxus. Gerakan artistik yang berawal pada 1960-an," kata Manajer Komunikasi dan Publikasi ART|JOG|8 Hamada Adzani kepada detikHOT, Selasa (28/4/2015).
Simak: Apa yang Beda dari ART|JOG Tahun Ini?
Menurutnya, setelah melalui proses panjang diskusi di antara dewan kurator dan mengundang seniman-seniman Tanah Air, tema 'Infinity in Flux' dipilih untuk menghasilkan dan menampilkan karya-karya interaktif yang melibaykan bahan, tema, dan indra.
"Interaksi para seniman tak terbatas hanya pada visual tapi juga gerak, suara, aroma, rasa, dan lain-lain yang meluncurkan ekspresi multi-indra dan meniadakan batasan antara seniman dan penonton," ujarnya.
Fluxus pertama kali digagas di Jerman pada 1962 oleh George Maciunas. Untuk mendukung tema ini, penyelenggara ART|JOG|8 juga mengundang seniman kontemporer asal Jepang Yoko Ono. Karya-karya Yoko Ono hadir sebagai special presentation kali ini. Seniman multimedia, penyanyi, dan aktivis perdamaian ini akan mengisi program ini. Salah satu karyanya berjudul 'Cut Piece' juga didasarkan kepada gerakan 'Fluxus'.
Kali ini, ART|JOG|8 akan menyelenggarakan kembali Young Artist Award, sebuah ajang penghargaan untuk seniman muda berusia maksimum 33 tahun yang berpartisipasi dalam bursa seni ini. Selain itu, ART|JOG juga memiliki beberapa program pendamping untuk pengunjung yakni Curatorial Tour pada 17 dan 27 Juni pukul 10.00 WIB, Meet The Artists tanggal 14 dan 21 Juni pukul 15.00 WIB dan Public Screening 'Film Dokumenter Fluxus' di 28 Juni pukul 19.00 WIB.
(tia/mmu)
