"Jangan sampai perhelatan ini hanya kado buat saya tapi saya ingin keramaian orang banyak untuk menikmatinya," katanya saat jumpa pers di Serambi Salihara, Rabu (26/3/2014).
Acara yang bertajuk 'Bertolak dari yang Ada' akan dimulai pada penyelenggaraan lomba baca puisi dan lomba penampilan monolog di Galeri Indonesia Kaya tanggal 1-4 April mendatang.
Disusul dengan lokakarya yang akan berlangsung di Teater Salihara pada 8 April. Di sini, para peserta workshop akan diajarkan paradigma 'Bertolak dari yang Ada' sehingga teater menjadi murah, mudah, dan ramah. Serta tak sekedar hiburan semata.
Dilanjutkan dengan pembukaan pameran lukisan di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah pada 3 April. Putu Wijaya akan memamerkan sebanyak 25 lukisan hasil perenungan hidupnya.
Di puncak acara, Putu Wijaya bersama Teater Mandiri akan mementaskan tiga lakon. Pertama 'Bila Malam Bertambah Malam' di 11 April. Lakon ini adalah drama pertama yang ditulisnya ketika berusia 20 tahun.
Drama kedua berjudul 'HAH' yang ditulis ketika dirinya berada di DeKalb, Amerika Serikat sekitar 27 tahun lalu. Serta yang terakhir adalah 'JPRET' atau 'Kroco' yang ditulisnya lima tahun lalu.
Ketiga akan dipentaskan di Teater Salihara pada pukul 19.30. Sebelumnya, pada 11 April yang bertepatan dengan tanggal kelahirannya, akan diluncurkan kumpulan essay tentang Putu Wijaya yang ditulis oleh kerabat terdekatnya.
(tia/utw)
